Review Wagon R AGS Type GS
LCGC memang merupaka gebrakan baru dalam dunia otomotif. Low Cost Green Car ini merupakan Mobil ramah lingkungan dengan harga murah yang dirancang oleh pemerintah agar banyak masyarakat bisa memiliki mobil dengan harga terjangkau. tidak banyak Merek yang mengikuti program LCGC ini. salah satu yang meramaikan adalah Suzuki.
Suzuki Karimun Wagon R, merupakan andalan Suzuki dalam Line Up LCGC, bersaing dengan mobil mobil LCGC lainnya. Bentuknya yang unik, serta warna yang berani membuat mobil ini cukup menempel di benak kita.
Sumber: accesorismobil.net
Karimun Wagon R ini sudah beredar mulai dari tahun 2013, namun setelah dua tahun melenggang, baru lah transmisi "Otomatis" itu dikeluarkan. transmisi ini juga merupakan suatu langkah berani oleh Suzuki yang dilakukan untuk bersaing dengan mobil LCGC lain yang sudah memiliki transmisi Matic.
Transmisi itu berjudul "AUTO GEAR SHIFT" atau biasa disingkat AGS. Transmisi Ags ini merupakan transmisi Automated Manual Transmision. AMT / AGS ini berbeda dengan matic Konvensional. transmisi ini tetap menggunakan kopling kering layaknya mobil manual, namun pengoperasian kopling diatur oleh sistem komputer, sehingga pedal hanya ada dua saja.
Review kali ini, Artha akan menggunakan type GS, yang bisa dibilang flagship non aksesoris ya. beda pada eksterior nya terletak pada lampu depannya yang lebih sipit dan menggunakan projector sebagai lampu utama, dan satu lampulagi untuk lampu jauhnya. type ini sudah dilengkapi juga oleh foglamp, dan juga velg R14 dengan ban ukuran 175/60 r14, Champiro ECO by GT Radial. roof rail pun hilang, dan juga desain bumper depan dan belakang pun lebih dinamis dan elegan.
secara eksterior dan mesin tidak ada perbedaan diantara manual dan AGS, mesin dengan seri k10b ini juga cukup untuk mengarungi kota dengan lautan kemacetan seperti jakarta, namun untuk luar kota dengan medan perjalanan yang santai dan landai pun masih bisa dilibas dengan nyaman oleh mobil ini.
Sumber: Suzuki.co.id
buka pintu dan anda akan disambut oleh interior serba hitam dengan aksen silver minimalis di dashboard dan setir. sungguh desain yang sangat manis untuk mobil ukuran LCGC. bahan plastik nya cenderung bagus, dan yang bikin kaget nya adalah, saat pintu ditutup mobil ini sangat kedap.. ya cenderung lebih kedap dari pada kompetitor nya.
speedometer nya sangat nyaman dilihat, dengan takometer kecil, serta banyaknya lampu indikator, namun tidak menyala semua saat kunci kontak di on. layar kecil digital untuk fuelmeter, trip dengan mode trip a dan b.. serta indikator gigi dengan indikator shift di sebelah angka gigi. sangat disayangkan, tidak adanya MID, minimal display konsumsi BBM, harus nya ada, agar bisa membuktikan betapa iritnya, karena banyak mobil sudah mulai menerapkan itu sebagai standar.
duduk di dalam mobil ini sensasi pertama adalah kelegaan yang sangat spacious. desain mobil yang agak aneh ini ternyata membawa dampak positif kepada posisi headroom, dan ternyata untuk leg room pun sangat besar. Artha memiliki postur 178cm dengan berat badan 110kg, duduk di mobil ini sangat lega, untuk legroom depan tidak masalah, dan yang belakang juga menakjubkan, masih tidak ada masalah dengan setelan kursi depan seperti artha. lebar mobil ini lebih ramping dibanding sekelasnya, tapi masih tetap nyaman, dan tidak bersinggungan, ac pun masih bisa menembus kebelakang.
audio double din ini sebenernya sangat bagus, standarnya sudah memiliki fitur bluetooth, hanya saja perlu membeli bluetooth ekstensi untuk mengaktifkannya. dua knob pengaturan ac dirasa sederhana dan nyaman, serta melihat kebawah. ada satu tongkat berdiri tegak. ya itu adalah tongkat perseneling ags. dengan type gate type, menurut saya cukup mewah. yang unik disini adalah tidak adanya mode "P" atau parking pada transmisi ini. jelas saja sejatinya mobil ini manual bukan? kalo menurut artha sih fitur ini cukup menguntungkan untuk parkir paralel, bisa didorong, jadi santai saja parkir dimana saja pasti dapat.
Sumber : Suzuki.co.id
Sumber : Oto.detik.com
kita coba blar-blar yuk?
Start, dan mesin ini cenderung halus. memang, getaran berasa karena cuma 3 silinder, tapi cenderung halus, suara dari luar juga tidak seperti knalpot bocor layaknya suara 3 silinder yang lain. karena gigi nya hanya ada R, N, D dan M, maka kita coba mundur. ada yang berbeda lagi dari performa AGS dan matic konvensional lainnya, yaitu, jika matic biasa dilepas rem perlahan (Belum 100 %) sudah bisa menggerakan mobil, sedangkan AGS ini akan bergerak apabila pedal rem harus dilepas 100 %. sistem ini disebut creeping, dimana kopling akan diinjak 100 % bersamaan dengan kita menginjak pedal rem.
sumber : Autobild.com
dari gigi mundur ini sejujurnya ga ada tenaga yang menghentak untuk mundur. agaknya pedal harus diinjak lebih dalam saat mundur dalam medan tanjakan. lalu kita oper ke gigi D. hentakannya cukup lebih baik, dan termasuk halus. urut gas pelan-pelan dan anda akan merasakan hentakan gigi berpindah. jika dibandingkan dengan matic konvensional, maka bisa dibilang sangat kasar, namun jika di bandingkan dengan mobil ber transmisi AMT, seperti keluaran Proton yaitu savvy, transmisi ini cenderung halus. untuk mengakali hentakan tersebut, anda cukup melepas gas saat akan berganti gigi. saat putaran mesin cukup tinggi, dan gas dilepas, maka akan didapatkan perpindahan gigi yang halus. bahkan yang menyenangkannya lagi matic nya 5 speed, sama seperti manual.
ingin lebih menyenangkan geser ke posisi M, dan anda akan mendapatkan transmisi selayaknya riptonik sequential seperti mobil rally. geser ke bawah untuk menambah gigi, dan kurangkan gigi untuk ke atas. bikin perpindahannya halus tips nya juga sama, lepas gas saat ingin pindah gigi. maka dari itu perpindahannya pun halus.
mobil ini sejujurnya limbung, tapi dia sangat nyaman, dan cenderung kedap. jok nya pun terasa pas, dan menopang badan sampai tingginya pas.
sayang sekali dia tidak punya power window belakang, head rest belakang, dan rear parcel rack.
type yang tersedia transmisi AGS adalah GL, GX, GS, Dilago, dan GS full Option.
Salam Blar blar!
Sumber : Suzuki.co.id
Komentar
Posting Komentar